Jumat, 31 Mei 2013

Hari Raya "TUBUH DAN DARAH KRISTUS"

PAUS MERAYAKAN "TUBUH DAN DARAH KRISTUS" : KITA TIDAK BOLEH TAKUT AKAN SOLIDARITAS DALAM GEREJA DAN MASYARAKAT

Komuni (dalam arti hubungan antar invidu Kristiani dan Gereja-red) dan berbagi adalah kata kunci Kekristenan dan menjadi fokus amanat Paus Fransiskus di depan Basilika Latheran Roma.

Di dalam Gereja sperti juga di dalam masyarakat, satu kata yang tidak boleh ditakuti adalah solidaritas, sebuah kata yang bukan kata favorit dalam sekularisme.

Yesus memberkan lagi diri-Nya kepada kita melalui Ekaristi di malam ini, Ia membagi jalan kita, bahkan mengubah diri_nya menjadi makanan, makanan riil yang menopang hidup kita, bahkan saat hidup kita sulit dan memperlambat perjalanan kita." kata Paus Fransiskus dalam misa peringatan Tubuh dan Darah Kristus.

Dalam Ekaristi, Tuhan membawa kita mellaui jala-Nya, jalan pelayanan, berbagi, memberi. Jika kita membagikan apa yang kita punya meski sedikit dan sekecil apapun dari diri kita, maka kita akan menemukan dirikita kaya, karena kuasa Allah, kekuatan kasih yang membungkus kepapaan kita dan mengubahnya.

Paus menekankan betapa pentingnya hal itu, "belajar membuat apa yang kita punya ( dengan kata lain pemberian sederhana kita) tersedia bagi Allah, karena hanya dengan berbagi dan memberi membuat hdup kita menjadi penuh rencana dan menghasilkan. " Paus lalu menyinggung tentang kisah Yesus memberi makan lima ribu orang.

"Reaksi para murid melihat ribuan orang mengikuti, mendengarkan Yesus hingga hari menjelang malam, adalah menyuruh mereka pergi dan membiarkan mereka mencari makannya sendiri-sendiri." kata Paus., merujuk kembali pada Injil, "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini." ( Luk 9:13) jawab para murid kepada Yesus.

" Berapa sering kita sebagai orang Kristiani merasakan godaan ini! Kita mengabikan kebutuhan orang lain, membiarkan mereka pergi dengan ucapan yang patut disayangkan. "Semoga Allah menolongmu", karena saya tidak bisa melihatmu" " Tetapi Yesus mengejutkan para murid dengan memberi mereka solusi yang benar-benar lain : "Kamu harus mereka makan!"

" Hal itu bisa memerlukan lebih dari satu setengah tahun upah" jawabnya. "Apakah kita akan pergi dan menggunakan begitu banyak uang untuk membeli roti dan memberikannya pada mereka untuk makan?" Tetapi Yesus tidak menyerah, Ia perintahkan para murid untuk membuat orang-orang itu duduk berkelompok kira-kira 50 orang, dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak. "Ini adalah saat komuni yang besar : dahaga orang-orang itu dipenuhi oleh Sabda Tuhan, rasa lapar mereka dipuaskan oleh Roti yang Hidup. Dan semua orang senang." demikian ungkap Paus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar