Sejarah Perkembangan Umat Allah Paroki St. Pius X

1. Awal perkembangan umat
   
Berdirinya Gereja Katolik di Karanganyar berawal dari kehadiran Bp. Wignyo Sumarsono di Jumantono pada tahun 1935. Tahun 1940, katekis dari Kronelan Bekonang yang saat itu termasuk Paroki St. Antonius Purbayan, menyelenggarakan pelajaran agama Katolik di Karanganyar. Pada tahun 1941 tumbuh benih umat Katolik kerena pada tahun tersebut dipermandikan Bapak Ibu R. Slamet Hardjo Panambang (orangtua dari Bp. Suhanto, WilayahVincentius) dan Bp J.Atmoe Soewirjo.
Sebelumnya, sekitar tahun 1940, Romo J.Schots,SJ mendirikan SD di Jumapolo, Tengklik, Karangbangun, dan Tugu Jumantono dengan guru-guru F.S Wignyo, A. Adiyanto, Hardjo Wardojo, dan F. Poedjo Joewono.
Pada bulan Juli tahun 1945 datanglah Bp. I Soedadi(orangtua dari Ibu Tutik Margono, Wilayah St. Vincentius dan Ibu lesmono, Wilayah St. Silvester) di Karanganyar dan pada tahun1946 beliau mendirikan Lembaga Katolik yang bertugas memelihara organisasi-organisasi Katolik yang saat itu sudah ada di Karanganyar.
Pada bulan Oktober tahun 1948 datang Romo Daruwendo, SJ dan selanjutnya beliau menyelenggarakan misa, diawali di rumah Wakil Dan Res 956 Karanganyar yang waktu itu dihadiri 8 orang. Kala itu setiap bulan Romo Daruwendo, SJ menyelenggarakan misa di 3 tempat, yaitu Karanganyar, Jumapolo (di rumah Bp. A. Adiyanto), dan Matesih(di rumah Bp. Mangun Suwarno).
Tahun 1951 Romo Daruwendo, SJ dialihtugaskan ke Jatinegara dan digantikan oleh Romo C. Martowerdaya, SJ.
Misa kudus di Karanganyar bertempat di rumah Bp. I Soedadi diselenggarakan sampai tahun 1956. Antara tahun 1951-1956 Karanganyar dilayani oleh 3 romo, yaitu Romo C. Martowerdaya, SJ, Romo AP. Poerwodihardjo, Pr, dan Romo J. Darmojoewono, Pr. Antara tahun 1956-1958 dilayani oleh Romo. A.Tjakrawardaja, Pr, Romo H.Wakkers, SJ dan Romo St. Tan Kiong Hwat, SJ. Mulai tahun 1956 karena umat semakin banyak, misa kudus dipindahkan ke rumah bp. RA. Sugito dan Bp. R. Slamet Hardjo Panambang.


2. Sejarah Berdirinya Yayasan PGPM (Pengurus Gereja Papa Miskin)

Tahun 1956 dengan bantuan Keuskupan Agung Semarang (dengan Uskupnya : Mgr. A.Sugidjooranoto, SJ), umat Katolik Karanganyar membeli sebidang tanah yang direncanakan untuk pembangunan gereja. Pada tahun itu juga Romo A. Tjakrawardaja, Pr dan Bpk I. Soedadi(Ketua Lembaga Katolik) menghadap uskup memohon ijin pendirian gereja, namun uskup menolak dan menganjurkan untuk mendirikan sekolah menengah Katolik. Pada tahun 1957, tepatnya pada tanggal 2 September Keuskupan Agung Semarang mendirikan Yayasan Pengurus Gereja dan Papa Miskin yang diketuai oleh Romo. A. Tjakrawardaja, Pr. Tahun 1958, SMPK Bharata berdiri dan sejak saat itu misa kudus diadakan di 3 lokal SMPK Bharata. Dengan berkembangnya jumlah umat Katolik di Karanganyar, maka pada tahun 1965 dibentuk kepengurusan Dewan Paroki dengan ketua BP. I Soedadi. Romo yang bertugas saat itu adalah Romo F. Leber, SJ dan pada tahun 1961, beliau membangun pasturan sebagai tempat tinggal romo saat bertugas di Karanganyar(sebelum ada pasturan, romo yang bertugas menginap di rumah umat). Status Karanganyar saat itu masih berada di bawah Paroki St. Antonius Purbayan, Solo.

3. Tahap Perkembangan

Dari tahun ke tahun jumlah umat semakin banyak, misa kudus di selenggarakan di 3 lokal SMPK Bharata. Antara tahun 1971 - 1974 Romo. A. Santoboedojo, SJ emmimpin Paroki karanganyar hingga diganti oleh Romo Wolfgang Bock Kastawa, SJ. Karena semakin banyak umat, maka SMPK Bharata tidak dapat menampung seluruh umat pada saat Misa Kudus pada hari minggu.
Tanggal 5 Juni 1974 dibentuk panitia pembangunan gereja Santo Pius X. Tanggal 22 November 1977, gedung gereja mulai dibangun dengan dana swadaya dari umat. Pembangunan tersebut menghabiskan dana kurang lebih 17 Juta rupiah. Tanggal 17 Desember 1978, gereja Santo Pius X diresmikan oleh Uskup Agung Semarang Kardinal Yustinus Darmoyuwono, Pr. Tahun 1976 ketua dewan paroki diganti dari Bp. I. Soedadi ke Bp. A. Samidin.
Lukas dalam Injilnya(Lukas 8 : 4-8) mengatakan bahwa benih yang jatuh di tanah yang baik, setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat. Karanganyar menjadi tanah yang baik bagi pertumbuhan sabda Tuhan. Benih sabda Tuhan yang  ditaburkan oleh para romo tumbuh dan berkembang dengan baik, dan menghasilkan Gereja yang berkembang dan boleh dibanggakan oleh umat Karangnyar. Sabda tersebut semakin berkembang, dan senantiasa dipupuk oleh Romo AJ Hardjasudarma, SJ yang menggantikan Romo. WB. Kastawa, SJ pada  tahun 1983. Romo AJ Hardjasudarma, SJ memimpin misa hampir setiap hari di wilayah-wilayah, bagi Romo Hardja tiada hari tanpa misa.
Pada tahun 1985 - 1991, misa digereja diadakan setiap hari minggu pukul 07.00, kecuali pada hari minggu ketiga tidak ada misa namun diadakan ibadat sabda dengan dipimpin oleh Prodiakon.
Pada thaun 1991, Romo AJ Hardjasudarma, SJ digantikan oleh Romo F.Yuswariyana, SJ yang baru saja ditahbiskan. Karena masih muda, Romo Yus (panggilan akrab Romo F.Yuswariyana, SJ) sangat bersemangat dalam menggerakan umat, sehingga beberapa kelompok kategorial mulai hidup dan berkembang. Setelah itu, kemudian Gereja St. Pius X ditambah dua gembala umat, yaitu Romo E. Supranawa, Pr dan Romo J. Stormesand, SJ.
Mulai periode Romo F. Yuswariyana, SJ sampai sekarang, perayaan misa di Gereja St. Pius X Karanganyar diadakan setiap hari Sabtu, Minggu, dan Jum'at Pertama. Selain perayaan misa di gereja, juga ada perayaan misa di wilayah-wilayah setiap bulan satu kali dan wilayah yang mempunyai kapel, misa diadakan setiap dua minggu sekali. Disamping itu Romo Paroki St. Pius X juga melayani permintaan misa ujub dari umat kecuali hari Sabtu sore.

4. Perkembangan Bangunan Fisik Kompleks Gereja
  1. Tahun 1961 - 1962, pasturan dibangun.
  2. Tahun 1978, tepatnya tanggal 17 Desember, Gereja St. Pius X diresmikan oleh Uskup Agung Semarang Kardinal Yustinus Darmoyuwono, Pr. Luas bangunan Gereja : 20 x18 =360 m2. Bangunan dibangun oleh Romo W. Kastawa, Sj bersama dengan umat.
  3. Tahun 1983 dibangun lonceng, sumbangan dari umat wilayah St. Vincentius Karanganyar barat.
  4. Tahun 1986/1987 ada bantuan dari Pemda Karanganyar dalam bentuk bangunan seluas 72 m2 disebelah barat gereja.
  5. Mulai tanggal 3 Februari 1997 gereja diperluas ke arah depan dan samping timur kurang lebih 216 m2 oleh umat dan Romo Paroki, diberkati oleh Vikjen KAS, Romo J. Hardjojo, Pr pada tanggal 21 September 1997.
  6. Agustus tahun 1998 dibangun ruang St. Veronika oleh Romo Stormesand, SJ dilanjutkan oleh Romo Edy Winarto, SJ. Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada Bp. Stefanus dari solo.
  7. Pada tanggal 24 november 2002 diberkati perluasan panti imam dan Sakristi oleh Vikjen KAS Romo J. Pujo Sumarta, Pr.
  8. Pusat Pelayanan Pastoral yang telah direnovasi, direnovasi kembali menjadi dua lantai oleh swadaya dari umat dan Romo Paroki St. Pius X dan diberkati oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Ig. Suharyo, Pr. pada tanggal 2 April 2006. Sebagai pelaksana CV Candi Unggul Karanganyar.
  9. Januari - April 2007 bangunan disebelah barat gereja yang merupakan bantuan pemerintah direnovasi sehingga menambah luas gereja. Bangunan perluasan gereja ini diberkati oleh Romo Sajiyana, Pr Sebagai pastor paroki. Pelaksanaan renovasi secara swakelola.
Bangunan fisik yang meliputi: gereja, pastoran, pusat pelayanan pastoral, kantor sekretariat gereja, ruang-ruang pertemuan dan lain-lain sangat dirasakan manfaatnya bagi perkembangan dan pertumbuhan iman umat yang semakin mendalam.

5. Perkembangan Pelayanan Ekaristi
  1. Pelayanan ekaristi pertama Keuskupan Agung Semarang di Karanganyar dipimpin oleh Romo Daruwendo, SJ pada tahun 1948 dirumah wakil DanRes 956 Karangnyar dihadiri sebanyak 8 orang. Selanjutnya setiap bulan ada perayaan ekaristi.
  2. Tahun 1951, tempat perayaan Ekaristi pindah ke rumah Bp. I. Soedadi, Cangakan, hingga tahun 1956.
  3. Mulai tahun 1956, Perayaan Ekaristi pindah kerumah Bp. RA. Soegito dan rumah Bp. RP. Slamet Hardjo Panambang. Yang memimpin misa adalah Romo Yustinus Darmoyuwono,Pr dan Romo A. Tjakrawardaya, Pr.
  4. Tahun 1959-1978, misa diadakan di SMPK Bharata.
  5. Tahun 1978 - sekarang misa di Gereja St. Pius X Karangnyar.

6. Romo Yang pernah berkarya di Paroki St. Pius X Karanganyar

Perjalanan sejarah Paroki St. Pius X yang panjang tidak terlepas dari peran yang besar dari para gembala yang pernah berkarya di paroki ini.
Romo-romo yang pernah berkarya di Paroki St. Pius X Karangnyar juga melayani Paroki Administratif St. Stefanus Jumapolo hingga Paroki St. Stefanus Jumapolo tersebut diresmikan menjadi paroki penuh pada tanggal 26 Desember 2006. Berdasar atas hasil penelusuran dari berbagai sumber maka dapat diketahui bahwa paling tidak atau minimal ada 32 orang Romo yang pernah berkarya di Paroki St. Pius X Karangnyar.

No Nama Romo Tahun Berkarya
1 Romo L. Daroewendo, SJ 1948 - 1951
2 Romo Th. Poesposoeparto, SJ 1949 - 1950
3 Romo A.P.Poerwodihardjo,Pr 1951 -1956
4 Romo C. Matowerdjaja, SJ 1951 -1956
5 Romo J.Mulder,SJ 1952
6 Romo Yustinus Darmojuwono,Pr 1952 - 1956
7 Romo A.Tjakrawardaja,Pr 1956 - 1957
8 Romo H.Wakkers,SJ 1957
9 Romo St. Tan Kiong Hwat,SJ 1957 - 1958
10 Romo H.Groenewoud,SJ 1958
11 Romo G.De Quay,SJ 1959 -1960
12 Romo Hari Manoto,SJ 1960
13 Romo G.Ousthout,SJ 1961 - 1964
14 Romo G.Choelal,SJ 1964
15 Romo F.Leber,SJ 1965 - 1971
16 Romo A.Sontoboedojo,SJ 1971 - 1974
17 Romo G.Van Delf, SJ 1974
18 Romo Wolfgang B. Kastawa,SJ 1974 - 1983
19 Romo DF.Knetsch,SJ 1983
20 Romo AJ.Hardjasudarma,SJ 1983-1991
21 Romo F.Yuswar Riyana,SJ 1991 - 1998
22 Romo EM.Supranawa,Pr 1993 - 1997
23 Romo J.Stormesand,SJ 1995 - 1998
24 Romo FX.Suhanto,Pr 1997 - 1999
25 Romo Damianus Edi Winarto,SJ 1998 - 1999
26 Romo Petrus Sajiyana,Pr 1999 - 
27 Romo Al. budi Purnomo,Pr 1999 - 2000
28 Romo Petrus Nugroho Agung, Pr 2000 - 2002
29 Romo Yohanes Ngatmo,Pr 2000 -2003
30 Romo Yohanes Sunyata,Pr 2002 -2006
31 Romo FX. Endra Wijayanta,Pr 2002 -2006
32 Romo Dominicus Donny Widyarso,Pr 2006 -

1 komentar:


  1. Sekedar pembetulan dari cucu eyang Petrus slamet, bahwa Bp R.Petrus slamet hardjo panambang adalah bapak dari bp Agustinus joko istutianto ( lingkungan st. Blasius ). Bp Suhanto adalah menantu dari bp R.Petrus slamet harjo panambang.

    BalasHapus